Pengaruh
Efektivitas Sistem Pengendalian InternTerhadap Keberhasilan Usaha Koperasi
Pegawai Republik Indonesia (KPRI)
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah
Sebagai organisasi bisnis atau perusahaan yang dikelola atas
dasar asas
kekeluargaan,
koperasi harus taat pada prinsip pengelolaan yang sehat, transparan,
terpertanggung
jawab (accountability), dan bersikap adil dalam pencapaian tujuan
bersama.
Pengelolaan yang demikian saat ini lebih dikenal dengan good
corporative
governance (Dep.Kop
dan UKM 2002:154). Pengurus/manajer
koperasi
harus bertanggung jawab dalam penggunaan sumber daya ekonomi
koperasi
secara efisien untuk menjaga kelangsungan usahanya dalam hal ini laba
berperan
penting.
Sebagai badan usaha, KPRI harus dikelola dengan baik sebagai
layaknya
badan usaha
lain dalam menjalankan kegiatan usahanya
dikelola secara
professional,pengelolaan
yang profesional memerlukan adanya sistem
pertanggungjawaban
dan informasi yang relevan serta dapat diandalkan agar
usaha KPRI
benar-benar dapat menjamin tujuan berkoperasi yaitu memberikan
kepuasan
dalam pemenuhan kebutuhan para anggota dan berhasil
mengembangkan
koperasi yang bisa membiayai sendiri usaha-usahanya serta
dapat
meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat. Maka, KPRI diharapkan
dapat
meningkatkan usahanya tanpa adanya kecurangan dari pihak manapun.
Dengan tidak
adanya kecurangan berarti jika KPRI memperoleh laba/SHU, maka
anggota akan
menerima bagiannya sesuai dengan prinsip yang berlaku. Sehingga
hal itu akan
mendorong KPRI untuk meningkatkan keberhasilan usahanya dalam
hal ini
peningkatan perolehan laba/SHU.
Laporan pertanggungjawaban harus
dapat mencerminkan bagaimana
pengurus mendesain pengelolaan usaha agar semua kekayaan
koperasi aman dari
semua tindakan yang dapat merugikan, penggunaannya dilakukan
secara efektif
dan efisien, dan semua aktivitas koperasi tidak bertentangan
dengan peraturan dan
ketentuan yang berlaku, pelaporan keuangan mencerminkan
fakta yang
sesungguhnya, dan bebas dari salah saji material.
Pertanggungjawaban pengurus
harus dapat disampaikan secara berkala kepada para pihak
yang memiliki
kepentingan (stakeholders), antara lain terutama pada
anggota, dan kreditur serta
pemerintah yang menanamkan modal dan/atau yang memberikan
peluang dan
fasilitas kepada koperasi.
Menurut Dep.Kop dan UKM (2002:155) pengalaman menunjukkan,
bahwa
pengamanan
atas kekayaan koperasi masih rentan, dan penggunaan kekayaan juga
banyak yang
tidak tepat, sehingga menjadikan koperasi kurang mendapatkan
kepercayaan
dari berbagai pihak. Untuk dapat mengatasi hal itu, pengurus
memerlukan
alat manajemen sebagai media pengendali, yaitu pengendalian intern.
Pengendalian
intern merupakan suatu sistem yang dibangun melalui organisasi
dan
mekanisme operasi dalam koperasi, sehingga melekat pada setiap aktivitas
yang
dijalankan oleh setiap personel di dalam koperasi, mulai dari pengawas,
manajer,
asisten manajer atau kepala bagian dan karyawan.
Membangun
kepercayaan diri-sendiri dan penanaman kompetensi, serta
tanggung
jawab atas pekerjaan untuk menghasilkan yang terbaik, merupakan
salah satu
kunci keberhasilan implementasi pengendalian intern. Dengan
implementasi
pengendalian intern yang memadai diharapkan keamanan atas
kekayaan
KPRI dan pengelolaan yang efisien serta efektivitas pencapaian tujuan
menjadi
lebih terjamin, sehingga kepercayaan para pihak terhadap KPRI dapat
ditumbuhkembangkan.
Pengurus KPRI sangat berkepentingan untuk memastikan bahwa
kegiatan
yang
dilaksanakan oleh para manajer dan karyawan berjalan sebagaimana
mestinya.
Mengingat luasnya kegiatan usaha KPRI memungkinkan pengurus
KPRI tidak
dapat mengawasi atau mengendalikan secara langsung seluruh
kegiatan
usaha. Sehingga hal itu dimungkinkan pengamanan atas kekayaan KPRI
masih rentan
dan penggunaannya juga banyak yang kurang tepat. Oleh karena itu,
pengurus
KPRI perlu melakukan pengawasan atau pengendalian atas kegiatan
bawahannya,
agar kesalahan dan penyimpangan yang terjadi tidak berlangsung lama, segera
dapat diatasi, dengan demikian KPRI akan mendapat kepercayaan
dari
berbagai pihak untuk mengembangkan usahanya. Kepercayaan pihak luar
dapat
menjadikan KPRI memperoleh berbagai dukungan dari anggota, yang
meliputi dukungan
modal, dukungan usaha, sehingga usaha-usaha koperasi
menjadi
lebih berkembang.
Berdasarkan studi pendahuluan di KPRI Kota Semarang,
pengelolaan usaha
KPRI sudah
berjalan dengan baik. Tetapi dari hasil survei diketahui bahwa
pengelolaan
usaha di KPRI masih menunjukkan adanya perangkapan tugas
diantara
pengurus/karyawan yaitu satu orang pengurus/karyawan masih
menangani
pekerjaan lebih dari satu kegiatan transaksi. Sehingga hal itu
dimungkinkan
akan mendorong terjadinya penyimpangan dan kesalahan. Hal itu
diduga
karena keterbatasan dana yang dimiliki oleh KPRI untuk mengangkat
karyawan
baru dalam menerapkan sistem pengendalian intern yang memadai.
KPRI di Kota
Semarang sendiri sudah menerapkan sistem pengendalian
intern.
Tetapi sistem pengendalian intern tersebut kurang berjalan secara optimal
untuk
menilai kinerja keuangan koperasi. Dari hasil survey diketahui beberapa
keadaan,
antara lain :
1. KPRI dengan tingkat efektivitas
sistem pengendalian intern yang efektif
diikuti pula kenaikan tingkat
keberhasilan usaha yang memadai.
2. KPRI dengan tingkat efektivitas
sistem pengendalian intern yang efektif
diikuti kenaikan tingkat
keberhasilan usaha yang kurang memadai.
3. KPRI dengan tingkat efektivitas
sistem pengendalian intern yang efektif
diikuti penurunan tingkat
keberhasilan usaha.
Dari uraian kondisi KPRI yang telah dikemukakan di atas,
penulis tertarik
untuk
meneliti tentang efektivitas sistem pengendalian intern pada KPRI Kota
Semarang dan
membandingkannya dengan pedoman dari Dep.Kop dan UKM.
Untuk
membuktikan bahwa efektivitas sistem pengendalian intern berpengaruh
terhadap
keberhasilan usaha KPRI.
1.2 Identifikasi dan
Rumusan Masalah
Dari pernyataan
tersebut di atas, dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk
mengangkat suatu permasalahan
sebagai berikut :
1.2.1 Adakah pengaruh efektivitas
sistem pengendalian intern terhadap
keberhasilan usaha KPRI di Kota
Semarang ?
1.2.2 Seberapa besar pengaruh
efektivitas sistem pengendalian intern
terhadap keberhasilan usaha KPRI
di Kota Semarang ?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan
permasalahan yang peneliti kemukakan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1.3.1 Untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh efektivitas sistem
pengendalian intern terhadap
keberhasilan usaha KPRI di Kota
Semarang.
1.3.2 Untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh efektivitas sistem
pengendalian intern terhadap
keberhasilan usaha KPRI di Kota
Semarang.
1.4 Kegunaan
Penelitian
Kegunaan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.4.1 Kegunaan teoritis :
1. Bagi penulis sendiri sebagai
tambahan pengetahuan dan
pengalaman di dunia kerja yang
sesungguhnya.
2. Menambah daftar pustaka baru
yang dapat dimanfaatkan oleh
mahasiswa.
3. Bagi almamater pada umumnya
dan Jurusan Ekonomi pada
khususnya sebagai sumbangan pengetahuan
praktis mengenai
sistem pengendalian intern koperasi dalam
prakteknya.
1.4.2 Kegunaan praktis
Bagi KPRI
sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam
mendesain dan mengimplementasikan
sistem pengendalian intern
dalam rangka meningkatkan perkembangan usahanya
DAFTAR
PUSTAKA
Ali, Mohammad. 1982. Penelitian
Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung:
Angkasa.
Apsari, E. Sri. 1987. Proses
Penyusunan Laporan Keuangan untuk Koperasi.
Yogyakarta: Penerbit Liberty.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur
Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek.
Yogyakarta: Rineka Cipta.
Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba.
2001. Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Poerwadarminta, W.J.S. 2002. Kamus
Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Departemen Koperasi dan PPK.
1997. Formulir dan Petunjuk Pembinaan
Koperasi Per
triwulan dan tahunan.
GKPRI.
Handoko, T. Hani. 1995. Manajemen.
Yogyakarta: Penerbit BPFE.
Hartadi, Bambang. 1990. Sistem
Pengendalian Intern dalam Hubungannya
dengan Manajemen
dan Audit.
Yogyakarta: Penerbit BPFE.
Hadi, Sutrisno. 1990. Analisis
Regresi. Yogyakarta: Andi Offset.
Kartasapoetra, A.G. 2003. Praktek
Pengelolaan Koperasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Kementrian Koperasi dan UK &
M RI. 2002. Himpunan Kebijakan Koperasi dan
UKM Dibidang
Akuntabilitas.
Jakarta.Dep. Kop.
Anoraga, Pandji dan Djoko
Sudantoko. 2002. Koperasi, Kewirausahaan dan
Usaha Kecil. Semarang:
Rineka Cipta.
Mutis, Thoby. 1992. Pengembangan
Koperasi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Tunggal, Wijaya Amin. 1995. Struktur
Pengendalian Intern. Jakarta: Rineka
Cipta.
permisi ya gan
BalasHapusokeyprofits
saya sudah coba dan rasakan keuntungannya
sekarang giliran anda untuk merasakan dan menikmati keuntungannya
modal 100 rb kita bisa untung jutaan rupiah hanya dalam 1 minggu.
deposit 10 USD untung 1,5% perhari
deposit 100 USD untung 2% perhari
dan kita dapat bonus 5% untuk seiap member baru yg kita rekrut
daftar dari url sya
http://www.okeyprofits.com/register.php?ref=mhdadi27
atau hubungi 087892336472 / 082166643133