Exchange

photobucket

Selasa, 15 Januari 2013

“Pengaruh Efektivitas Sistem Pengendalian InternTerhadap Keberhasilan Usaha Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)”.







Pengaruh Efektivitas Sistem Pengendalian InternTerhadap Keberhasilan Usaha Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)



PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah


Sebagai organisasi bisnis atau perusahaan yang dikelola atas dasar asas
kekeluargaan, koperasi harus taat pada prinsip pengelolaan yang sehat, transparan,
terpertanggung jawab (accountability), dan bersikap adil dalam pencapaian tujuan
bersama. Pengelolaan yang demikian saat ini lebih dikenal dengan good
corporative governance (Dep.Kop dan UKM 2002:154). Pengurus/manajer
koperasi harus bertanggung jawab dalam penggunaan sumber daya ekonomi
koperasi secara efisien untuk menjaga kelangsungan usahanya dalam hal ini laba
berperan penting.
Sebagai badan usaha, KPRI harus dikelola dengan baik sebagai layaknya
badan usaha lain  dalam menjalankan kegiatan usahanya dikelola secara
professional,pengelolaan yang profesional memerlukan adanya sistem
pertanggungjawaban dan informasi yang relevan serta dapat diandalkan agar
usaha KPRI benar-benar dapat menjamin tujuan berkoperasi yaitu memberikan
kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan para anggota dan berhasil
mengembangkan koperasi yang bisa membiayai sendiri usaha-usahanya serta
dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat. Maka, KPRI diharapkan
dapat meningkatkan usahanya tanpa adanya kecurangan dari pihak manapun.
Dengan tidak adanya kecurangan berarti jika KPRI memperoleh laba/SHU, maka
anggota akan menerima bagiannya sesuai dengan prinsip yang berlaku. Sehingga
hal itu akan mendorong KPRI untuk meningkatkan keberhasilan usahanya dalam
hal ini peningkatan perolehan laba/SHU.

Laporan pertanggungjawaban harus dapat mencerminkan bagaimana
pengurus mendesain pengelolaan usaha agar semua kekayaan koperasi aman dari
semua tindakan yang dapat merugikan, penggunaannya dilakukan secara efektif
dan efisien, dan semua aktivitas koperasi tidak bertentangan dengan peraturan dan
ketentuan yang berlaku, pelaporan keuangan mencerminkan fakta yang
sesungguhnya, dan bebas dari salah saji material. Pertanggungjawaban pengurus
harus dapat disampaikan secara berkala kepada para pihak yang memiliki
kepentingan (stakeholders), antara lain terutama pada anggota, dan kreditur serta
pemerintah yang menanamkan modal dan/atau yang memberikan peluang dan
fasilitas kepada koperasi.

Menurut Dep.Kop dan UKM (2002:155) pengalaman menunjukkan, bahwa
pengamanan atas kekayaan koperasi masih rentan, dan penggunaan kekayaan juga
banyak yang tidak tepat, sehingga menjadikan koperasi kurang mendapatkan
kepercayaan dari berbagai pihak. Untuk dapat mengatasi hal itu, pengurus
memerlukan alat manajemen sebagai media pengendali, yaitu pengendalian intern.
Pengendalian intern merupakan suatu sistem yang dibangun melalui organisasi
dan mekanisme operasi dalam koperasi, sehingga melekat pada setiap aktivitas
yang dijalankan oleh setiap personel di dalam koperasi, mulai dari pengawas,
manajer, asisten manajer atau kepala bagian dan karyawan.
Membangun kepercayaan diri-sendiri dan penanaman kompetensi, serta
tanggung jawab atas pekerjaan untuk menghasilkan yang terbaik, merupakan
salah satu kunci keberhasilan implementasi pengendalian intern. Dengan
implementasi pengendalian intern yang memadai diharapkan keamanan atas
kekayaan KPRI dan pengelolaan yang efisien serta efektivitas pencapaian tujuan
menjadi lebih terjamin, sehingga kepercayaan para pihak terhadap KPRI dapat
ditumbuhkembangkan.
Pengurus KPRI sangat berkepentingan untuk memastikan bahwa kegiatan
yang dilaksanakan oleh para manajer dan karyawan berjalan sebagaimana
mestinya. Mengingat luasnya kegiatan usaha KPRI memungkinkan pengurus
KPRI tidak dapat mengawasi atau mengendalikan secara langsung seluruh
kegiatan usaha. Sehingga hal itu dimungkinkan pengamanan atas kekayaan KPRI
masih rentan dan penggunaannya juga banyak yang kurang tepat. Oleh karena itu,
pengurus KPRI perlu melakukan pengawasan atau pengendalian atas kegiatan
bawahannya, agar kesalahan dan penyimpangan yang terjadi tidak berlangsung lama, segera dapat diatasi, dengan demikian KPRI akan mendapat kepercayaan
dari berbagai pihak untuk mengembangkan usahanya. Kepercayaan pihak luar
dapat menjadikan KPRI memperoleh berbagai dukungan dari anggota, yang
meliputi dukungan modal, dukungan usaha, sehingga usaha-usaha koperasi
menjadi lebih berkembang.
Berdasarkan studi pendahuluan di KPRI Kota Semarang, pengelolaan usaha
KPRI sudah berjalan dengan baik. Tetapi dari hasil survei diketahui bahwa
pengelolaan usaha di KPRI masih menunjukkan adanya perangkapan tugas
diantara pengurus/karyawan yaitu satu orang pengurus/karyawan masih
menangani pekerjaan lebih dari satu kegiatan transaksi. Sehingga hal itu
dimungkinkan akan mendorong terjadinya penyimpangan dan kesalahan. Hal itu
diduga karena keterbatasan dana yang dimiliki oleh KPRI untuk mengangkat
karyawan baru dalam menerapkan sistem pengendalian intern yang memadai.
KPRI di Kota Semarang sendiri sudah menerapkan sistem pengendalian
intern. Tetapi sistem pengendalian intern tersebut kurang berjalan secara optimal
untuk menilai kinerja keuangan koperasi. Dari hasil survey diketahui beberapa
keadaan, antara lain :
1.      KPRI dengan tingkat efektivitas sistem pengendalian intern yang efektif
              diikuti pula kenaikan tingkat keberhasilan usaha yang memadai.
2.      KPRI dengan tingkat efektivitas sistem pengendalian intern yang efektif
             diikuti kenaikan tingkat keberhasilan usaha yang kurang memadai.
3.      KPRI dengan tingkat efektivitas sistem pengendalian intern yang efektif
              diikuti penurunan tingkat keberhasilan usaha.
Dari uraian kondisi KPRI yang telah dikemukakan di atas, penulis tertarik
untuk meneliti tentang efektivitas sistem pengendalian intern pada KPRI Kota
Semarang dan membandingkannya dengan pedoman dari Dep.Kop dan UKM.
Untuk membuktikan bahwa efektivitas sistem pengendalian intern berpengaruh
terhadap keberhasilan usaha KPRI.



1.2  Identifikasi dan Rumusan Masalah

Dari pernyataan tersebut di atas, dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk
mengangkat suatu permasalahan sebagai berikut :

1.2.1 Adakah pengaruh efektivitas sistem pengendalian intern terhadap
keberhasilan usaha KPRI di Kota Semarang ?

1.2.2 Seberapa besar pengaruh efektivitas sistem pengendalian intern
terhadap keberhasilan usaha KPRI di Kota Semarang ?

1.3  Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang peneliti kemukakan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.3.1 Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh efektivitas sistem
pengendalian intern terhadap keberhasilan usaha KPRI di Kota
Semarang.

1.3.2 Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh efektivitas sistem
pengendalian intern terhadap keberhasilan usaha KPRI di Kota
Semarang.

1.4 Kegunaan Penelitian
 Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
 1.4.1 Kegunaan teoritis :
 1. Bagi penulis sendiri sebagai tambahan pengetahuan dan
pengalaman di dunia kerja yang sesungguhnya.

2. Menambah daftar pustaka baru yang dapat dimanfaatkan oleh
mahasiswa.

3. Bagi almamater pada umumnya dan Jurusan Ekonomi pada
khususnya sebagai sumbangan pengetahuan praktis mengenai
sistem pengendalian intern koperasi dalam prakteknya.
  1.4.2 Kegunaan praktis

Bagi KPRI sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam
mendesain dan mengimplementasikan sistem pengendalian intern
dalam rangka meningkatkan perkembangan usahanya



DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad. 1982. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung:
Angkasa.

Apsari, E. Sri. 1987. Proses Penyusunan Laporan Keuangan untuk Koperasi.
Yogyakarta: Penerbit Liberty.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek.
Yogyakarta: Rineka Cipta.

Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta:
Penerbit Erlangga.

Poerwadarminta, W.J.S. 2002. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.

Departemen Koperasi dan PPK. 1997. Formulir dan Petunjuk Pembinaan
Koperasi Per triwulan dan tahunan. GKPRI.

Handoko, T. Hani. 1995. Manajemen. Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Hartadi, Bambang. 1990. Sistem Pengendalian Intern dalam Hubungannya
dengan Manajemen dan Audit. Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Hadi, Sutrisno. 1990. Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset.

Kartasapoetra, A.G. 2003. Praktek Pengelolaan Koperasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Kementrian Koperasi dan UK & M RI. 2002. Himpunan Kebijakan Koperasi dan
UKM Dibidang Akuntabilitas. Jakarta.Dep. Kop.

Anoraga, Pandji dan Djoko Sudantoko. 2002. Koperasi, Kewirausahaan dan
Usaha Kecil. Semarang: Rineka Cipta.

Mutis, Thoby. 1992. Pengembangan Koperasi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia
Widiasarana Indonesia.

Tunggal, Wijaya Amin. 1995. Struktur Pengendalian Intern. Jakarta: Rineka
Cipta.









1 komentar:

  1. permisi ya gan
    okeyprofits
    saya sudah coba dan rasakan keuntungannya
    sekarang giliran anda untuk merasakan dan menikmati keuntungannya
    modal 100 rb kita bisa untung jutaan rupiah hanya dalam 1 minggu.
    deposit 10 USD untung 1,5% perhari
    deposit 100 USD untung 2% perhari
    dan kita dapat bonus 5% untuk seiap member baru yg kita rekrut
    daftar dari url sya
    http://www.okeyprofits.com/register.php?ref=mhdadi27
    atau hubungi 087892336472 / 082166643133

    BalasHapus